Menguak Rahasia Sumberawan Sebagai Sarana Transformasi Air Biasa Menjadi Tirta Amerta

Sumberawan, Toyomarto, Singosari - Terdapat dua bilik di dalam kawasan candi sumberawan. bilik pertama dipergunakan untuk minum atau mengambil airnya, sedangkan bilik kedua yang tertutup, digunakan untuk mandi. keduanya, memancarkan air langsung dari dalam bumi. dan, di dalam masing-masing bilik ini, terdapat sebuah patung kura-kura.

candi sumberawan,sumberawan,candi sumberawan malang,candi sumberawan singosari,kampoeng wisata candi sumberawan,malang,kirab sumberawan,stupa sumberawan,sumberawan temple,sumberawan malang,selamatan sumberawan,sumberawan singosari,kirab desa sumberawan,candi sumberawan jatim,candi sumberawan adalah,gambar candi sumberawan,stupa sumberawan malang,mata air candi sumberawan,candi sumberawan di malang,kampoeng candi sumberawan

Tentunya, tersimpan makna dan rahasia dibalik keberadaan patung kura-kura ini. Karena, para leluhur kita dahulu menyampaikan ilmu atau pengetahuan tidak secara terang-terangan, melainkan melalui simbol-simbol yang terdapat dalam situs atau peninggalan bersejarah.

Sehingga, hanya mereka yang mau menggali dan mencari makna dibalik simbol tersebut, yang akan mendapatkan manfaatnya.

Nah, keberadaan patung kura-kura ini memang jarang diketahui oleh wisatawan. Pada umumnya, mereka menganggap benda ini hanyalah hiasan semata. Namun sejatinya, patung kura-kura ini merupakan symbol yang erat hubungannya dengan legenda tirta amerta atau air abadi yang ada di Sumberawan.

Dalam Kitab Adiparwa, Kura-kura raksasa ini adalah awatara atau penjelmaan kedua dari dewa Wisnu yang bernama Akupa. Dan,penjelmaan Dewa Wisnu sebagai kura-kura ini berhubungan dengan proses pencarian tirta amerta.

Sedangkan stupa Sumberawan merupakan symbol dari gunung Mandaragiri yang dipergunakan untuk mengambil tirta amerta.

Kata amerta berasal dari bahasa sanskerta yaitu “a” yang berarti tidak dan “merta” berarti mati sehingga amerta diartikan abadi atau tidak mati. dan, tirta amerta berarti air abadi atau air kehidupan sehingga diperebutkan oleh para dewa dan raksasa.

Pertanyaan yang muncul dalam benak kita adalah, “Jika Tirta amerta di sumberawan memang benar-benar ada, bagaimana cara mengambil dan memanfaatkannya?

Pada umumnya, para pengunjung Sumberawan dengan tujuan khusus, memiliki tata cara tersendiri tergantung pada agama dan keyakinan yang dianutnya. Menurut penganut Budha, menggunakan putaran Pradaksina, sedangkan penganut faham lain, menggunakan putaran Prasawiya.

Namun, menurut Bapak Nutyadi, juru pelihara Candi Sumberawan, “Sumberawan merupakan sarana transformasi yang mengubah air biasa menjadi tirta amerta.”

Sehingga, jika kita memiliki hajat dan keinginan, sebaiknya berdoa terlebih dahulu sesuai agama dan keyakinan. akan lebih baik apabila didampingi orang yang lebih mengerti dan memahami hakikat yang ada di Sumberawan.

Berdoa ditempat ini bukanlah meminta kepada leluhur atau mahluk gaib yang ada ditempat ini. akan tetapi, kita berdoa kepada Tuhan YME untuk mendoakan para leluhur yang ada di tempat ini terlebih dahulu. Lalu, memmanjatkan hajat dan keinginan kita.

Karena, hanya Tuhan tempat meminta !

Kemudian, kita mempergunakan air yang ada di Sumberawan sesuai dengan kebutuhan kita, baik untuk diminum, mandi atau dibawa pulang.

Itulah, rahasia dibalik keberadaan tirta amerta di Candi Sumberawan. Tentang keberhasilannya, tergantung pada kebersihan hati dan kekhusukan doa kita.