Misteri Kehidupan Dibalik Koin Penyok

Misteri Kehidupan Dibalik Koin Penyok – Dalam kehidupan, masa lalu adalah kenangan sedangkan masa depan adalah misteri yang kita tidak pernah mengetahuinya. Hanya saat ini, sekarang ini dan detik ini yang akan menentukan bagaimana kelangsungan hidup kita nanti.

Kali ini, spot-misteri mencoba menyajikan kembali salah satu kisah kehidupan yang mengandung banyak pelajaran dan hikmah bagi kita semua. Kisah ini berasal dari salah satu grup WA yang saya ikuti, namun melihat pelajaran dan hikmah di dalamnya, saya tertarik untuk mengulas dan berbagi dengan orang-orang yang belum sempat membacanya.

Kunjungi Juga : www.ayodolenrek.com

Berikut ini kisahnya.

Misteri Kehidupan Dibalik Koin Penyok

Kisah ini berawal ketika seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa menyusuri jalan yang sepi. Raut wajahnya menampakkan gurat-gurat kesedihan dimana kondisi keuangannya sedang morat-marit tak karuan.

Tiba-tiba, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk mengambil benda itu sambil menggerutu kecewa.

"Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok".

Misteri Kehidupan Dibalik Koin Penyok

Meskipun begitu ia tetap membawa koin itu ke bank.

"Sebaiknya koin ini dibawa ke kolektor uang kuno", kata teller bank memberi saran.

Tanpa berfikir panjang, lelaki itu membawa koinnya ke seorang kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai Rp.500 ribu.

Lumayan, meskipun penyok, koin itu cukup berharga.” Batin lelaki itu begitu senang. Kemudian ia melanjutkan langkah kakinya.

Saat melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu yang di obral. Dia pun membeli kayu seharga Rp. 500 ribu untuk membuat rak buat istrinya.  Kemudian, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan pulang, dia melewati tempat pengrajin mebel. Mata pemilik mebel yang sudah terlatih melihat kayu yang sedang dipanggul lelaki itu adalah kayu yang bermutu tinggi.

Sehingga, pemilik mebel menawarkan lemari seharga Rp. 2 juta untuk ditukarkan dengan kayu-kayu itu. Lelaki itu tertegun sejanak lalu dengan cepat menyetuji penawaran tersebut. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.

Dalam perjalanan lelaki tersebut melewati perumahan. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya Rp. 10 juta. Dia ragu-ragu. Si wanita pun menaikkan tawarannya menjadi Rp. 15 juta. Lelaki itupun setuju.

Saat sampai di gerbang desa rumahnya, dia ingin memastikan jumlah uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran-lembaran uang bernilai Rp. 15 juta.

Tiba-tiba seorang perampok datang, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur. Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya dan bertanya,

"Apa yang terjadi?"


"Engkau baik-baik saja kan? Apa yang diambil perampok tadi?"


Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata,

"Oh bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Hikmah Dibalik Kisah Koin penyok

Lelaki itu menyadari asal dari rejeki yang diterimanya yaitu sebuah koin penyok yang tidak sengaja ditemukannya. Sehingga ketika rejekinya hilang dalam sekejap, ia rela melepaskannya, Jika dia melawan perampok bersenjata pisau tersebut ada kemungkinan akan terbunuh, uang dan nyawanya hilang sia-sia.

Misteri Kehidupan Dibalik Koin Penyok

Rejeki masih bisa dicari tapi bila nyawa kita yang hilang dimana akan mencarinya?

Bila kita sadar, kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa.

Menderita karena melekat. Bahagia karena melepas.

Karena demikianlah hakikat sejatinya kehidupan, apa sebenarnya yang kita punya dalam hidup ini?

Tidak ada, karena bahkan napas saja bukan kepunyaan kita dan tidak bisa kita genggam selamanya.

Saat kehilangan sesuatu, kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa.

Jadi"kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan. Kehilangan hanya sebuah tipuan pikiran yang penuh dengan ke"aku"an.

Ke"aku"an itulah yang membuat kita menderita.

Rumahku, hartaku, istriku, suami ku, anakku, semuanya milikku adalah belenggu rantai yang mengikat diri kita. Pada kenyataannya, kita lahir tidak membawa apa-apa, meninggal pun sendiri, tidak bawa apa-apa dan tidak mengajak siapa-siapa.

Sesungguhnya semua milik Allah dan sesungguhnya semua akan kembali kepada Allah.(QS. al-Baqarah 2:155-157)

Kesimpulan

Demikian pembahasan spot-misteri tentang misteri kehidupan dibalik koin penyok ini. Apakah kita mampu mengambil sikap seperti lelaki dalam kisah ini, bila kita yang menjadi lelaki tersebut? Mungkin mampu dan mungkin juga tidak, karena pada dasarnya lebih mudah mengatakan daripada melakukannya. 

Akan tetapi sebagai bahan pertimbangan, kisah koin penyok ini, mengajak kita untuk mulai melepaskan sedikit demi sedikit ikatan duniawi yang membelenggu manusia. Karena pada akhirnya, semua harta benda, istri yang cantik, keluarga dan anak-anak kita, akan kita tinggalkan.

Hal paling penting dalam kisah ini adalah Tuhan Maha Kuasa atas diri mahluknya, termasuk rejeki setiap hambaNya. Dalam sekejap beliau dapat memberi kita rejeki dari berbagai arah dan dalam sekejap pula, beliau mengambilnya tanpa mampu kita menolaknya.

Kita sebagai manusia hanya dapat pasrah atas KehendakNya karena manusia hanyalah wayang atau aktor dalam panggung kehidupan. Skenario dan peran yang kita jalani sepenuhnya berada ditangan Sutradara Agung Kehidupan.

Semoga Bermanfaat.

Artikel Lainnya :

Tidak ada komentar