Profil Misteri : Jenglot

Profil Misteri Jenglot – Jenglot adalah mummy kecil dari manusia yang memiliki ilmu kesaktian sehingga jasadnya masih hidup atau memiliki daya hidup terbukti dengan bertambah panjangnya kuku, rambut dan gigi taringnya. Mitosnya, Jenglot Juga membutuhkan makanan berupa darah dan minyak tertentu. Jenglot juga dipercaya mampu memberikan manfaat bagi pemiliknya atau orang yang dipercaya untuk merawat jasadnya.

gambar jenglot

Awalnya Jenglot ditemukan saat sejumlah paranormal melakukan tirakat di daerah Wlingi, Jawa Timur tahun 1972 lalu dijadikan koleksi pribadi. Kemudian sekitar akhir tahun 1997, ada pameran di Semarang yang menjadikan Jenglot sebagai daya tariknya sehingga kemunculan Jenglot sebagai salah satu benda bertuah mulai dikenal dan dicari orang.

Jenglot yang dipamerkan pada waktu itu ada empat, masing-masing disebut sebagai jenglot, yang konon berjenis kelamin lelaki dan konon pula bisa membantu melindungi  pemiliknya dari segala macam mara bahaya. Semakin tua umur Jenglot maka semakin bertuah.

Jenglot dibedakan dalam beberapa jenis berdasarkan jenis kelamin dan keampuhan tuahnya yaitu :
  • Bethoro Karang, berjenis kelamin  pria, konon tuahnya bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan dan lain-lain. 
  • Bethoro Katon, berjenis kelamin wanita, di mana tuahnya selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai pengasihan. 
  • Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman, mempunyai padepokan Kendali Sodo.

Mitos Seputar Jenglot

#1. Menurut Kisah Pewayangan

Dalam kisah pewayangan, ada  beberapa tokoh yang hidup dari generasi ke generasi yaitu Rahwana, Rama yang merupakan titisan dewa Wisnu dan Anoman dalam cerita Ramayana.  Rahwana atau Dasa Muka adalah Raja Alengka Diraja yang sakti mandraguna. Karena kesaktiannya membuatnya dapat hidup abadi sehingga untuk dapat mengalahkannya Anoman menindih Rahwana  dengan sebuah gunung yang disebut gunung Reksa Muka.

Meskipun tidak mati, gunung Reksa Muka menjadi penjara bagi Rahwana. Anoman atau Begawan Kapiworo sendiri  mendapat tugas dari Dewa untuk menjaga agar Rahwana tidak melarikan diri sehingga seperti Rahwana, Anoman pun hidup abadi.

Bagi sebagian masyarakat Jawa, mereka percaya bahwa tokoh yang ada dalam cerita pewayangan itu memang ada dalam kehidupan nyata karena wayang adalah bayang-bayang kehidupan manusia. Sehingga ada beberapa orang yang mempelajari ilmu-ilmu kesaktian yang dimiliki oleh tokoh semacam Rahwana dan Anoman.

Karena kesaktiannya membuat mereka hidup abadi  namun kesaktian manusia ada batasnya sehingga jiwa mereka terperangkap dalam tubuh yang sama. Sementara  jasad atau tubuh manusia memiliki keterbatasan sehingga semakin lama semakin mengecil. Dan jadilah apa yang disebut ‘Jenglot’.

#2. Tarekat Wlingi

Sekitar tahun 1990-an di daerah Wlingi, Kabupaten Blitar, pernah digegerkan dengan kejadian yang menggemparkan kehidupan masyarakat umum. Karena ditemukan seorang warga laki-laki yang di anggap sudah meninggal, sebelum dikuburkan, jasadnya mengecil hingga beberapa centimeter saja.

Namun sang istri hanya tenang-tenang saja sementara tetangga dan sanak keluarganya merasa keheranan. Usut punya usut, ternyata suami istri tersebut mengikuti suatu tarekat atau menjadi murid dari sebuah perguruan spiritual dimana tingkat keberhasilan ilmu yang dimiliki dilihat dari besar-kecilnya jasad atau tubuhnya saat meninggal.

#3. Fakta Ilmiah

Selain itu fakta mengejutkan terjadi manakala seorang dokter cukup ternama di Indonesia melakukan penelitian terhadap sosok Jenglot yang dimiliki oleh seseorang. Dari penelitian tersebut didapati bahwa DNA yang terdapat pada makhluk yang tak pernah terlihat bergerak tersebut menyerupai DNA pada manusia.

Untuk melakukan penelitian lebih lanjut mau tidak mau dr. Djaja Surya Atmaja harus melakukan pembedahan untuk memastikan apakah makhluk itu termasuk spesies manusia sebagaimana yang diyakini masyarakat Indonesia. Namun sayangnya penelitian tersebut harus dihentikan karena sang pemilik tidak mengijinkan makhluk koleksinya tersebut dibedah untuk penelitian.

Penelitian yang dilakukan Dokter Djaja Surya Atmaja PhD, dari Universitas Indonesia menunjukkan bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia. "Saya kaget menemui kenyataan ini," kata Djaja, doktor di bidang DNA forensik lulusan Kobe University, Jepang, 1995.

Namun Djaja menolak anggapan seolah ia mengakui jenglot sebagai manusia. "Tapi sampel yang saya ambil dari jenglot menunjukkan karakteristik manusia," katanya. Adapun sampelnya berupa sayatan kulit jenglot berukuran setengah luas kuku, yang mengelupas dari lengannya. Contoh kulit itulah yang kemudian ditelitinya di Laboratorium RSCM atas prakarsa dan biaya pribadi.

#4. Jenglot Palsu

Saya pernah membantu seorang teman yang memiliki kios minyak wangi di kompleks pemakaman Sunan Ampel, Surabaya.  Pelanggan yang datang dari berbagai macam, mulai dari masyarakat umum sampai paranormal.

Saat muncul Jenglot yang banyak diburu orang, beberapa orang pedagang di kompleks Ampel termasuk teman saya memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan keuntungan dengan membuat Jenglot-jenglot tiruan.

Dengan bekerjasama dengan beberapa paranormal, Jenglot buatan mereka laris manis di pasaran. Tidak berhenti sampai disitu, mereka juga membuat tiruan dari benda-benda pusaka lainnya  seperti besi kuning, keris Semar dan batu Merah Delima.

Dari tangan mereka benda-benda tiruan tersebut hanya berharga ratusan ribu rupiah namun ketika berada di tangan seorang paranormal benda-benda tersebut dihargai  jutaan rupiah.

Namun langkah mereka akhirnya terhenti, pada tahun 1995-an, Polisi menangkap dan menutup praktek mereka karena pengaduan beberapa orang yang merasa tertipu.

Demikian pembahasan tentang Jenglot, benda pusaka yang diburu orang. Tentang kebenaran mitos-mitos tersebut kembali kepada diri kita masing-masing.

Wasalam.

Tidak ada komentar