Kisah Misteri Kekeramatan Doa Ibu

Kisah Misteri Kekeramatan Doa Ibu – Doa Ibu merupakan suatu misteri karena Ibu adalah keramat kita di dunia yang keampuhan doanya mengalahkan dukun sakti, ulama bahkan wali. Konon doa seorang ibu sangat mustajab dan akan dikabulkan Tuhan apalagi jika sedang teraniaya sehingga sebaiknya para ibu harus berhati-hati dalam mendoakan anak-anaknya.


Kisah berikut ini adalah kisah tentang kekeramatan doa seorang ibu yang tidak dapat diterima dengan akal sehat sehingga menjadi salah satu misteri dalam kehidupan.

Jika pada masa lalu, saat kita membaca atau mendengar kisah tentang Malin Kundang yang dikutuk ibunya menjadi batu, hanya kita anggap sebagai dongeng pengantar tidur yang tidak mungkin menjadi kenyataan. Maka, mulai sekarang, kita harus mengubah anggapan tersebut.

Doa ibu terbukti keramat dan ampuh meskipun di jaman yang serba modern seperti sekarang ini. Karena seorang anak, mulai dulu hingga sekarang dan masa yang akan datang, tetap terlahir dari Rahim seorang ibu yang mengandungnya selama 9 bulan. Dan, posisi Surga yang berada di bawah telapak kaki ibu, tidak akn pernah berubah.

Namun, sebagai seorang ibu, apakah harus semena-mena mengutuk, menghujat dan mengucapkan doa yang buruk kepada anak-anaknya seperti kisah dibawah ini? Semoga tidak.

1.    Kisah Kutukan Yang terlupakan


Aku sedang membersihkan rumah. Tiba-tiba anak lelakiku yang masih kecil berlari ke arahku. Dia tersenggol satu pot bunga yang terbuat dari kaca hingga pecah dan hancur berantakan.

Aku benar-benar marah karena pot itu memangg mahal harganya sehingga tanpa aku sadari, aku telah melontarkan kata-kata,

"Matilah kamu! Semoga kamu ditimpa dinding bangunan dan tulang-belulangmu hancur!

Tahun demi tahun berlalu. Anak lelakiku membesar, aku sudah lupa akan doa itu. Aku pun tak menganggapnya penting dan aku tak tahu bahwa doa itu telah naik ke langit.

Anak lelakiku dan adik-adiknya yang lain tumbuh besar. Dia anak sulung yang paling aku sayangi dari anak-anakku yang lain. Dia anak yang rajin dan pandai menghormati aku dan berbakti kepadaku dibandingkan adik-adiknya yang lain.

Kini, dia telah menjadi seorang insinyur. Tak lama lagi dia akan menikah. Tak sabar rasanya aku ingin menimang cucu.

Ayahnya punya sebuah bangunan yang sudah lama dan ingin direnovasi. Maka pergilah anakku bersama ayahnya ke gudang itu. Para pekerja sudah bersiap-siap untuk merobohkan satu dinding yang sudah usang.

Sementara pekerja sedang bekerja, anakku pergi ke belakang bangunan tanpa diketahui oleh siapa pun. Dengan tak disangka-sangka dinding bangunan itu roboh menimpanya.

Terdengar suara berteriak dalam runtuhan itu hingga suaranya tak kedengaran lagi.

Semua pekerja berhenti. Heran suara siapa? Mereka berlari ke arah reruntuhan itu. Mereka mengangkat dinding yang menghimpit anakku dengan susah payah dan segera memanggil Ambulan.

Mereka tidak dapat mengangkat badan anakku. Ia remuk seperti kaca yang jatuh pecah berkeping-keping.

Sebagian dari mereka mengangkat badan anakku yang hancur dengan hati-hati dan segera membawanya ke UGD di Rumah Sakit.

Ketika ayahnya menghubungiku, seakan-akan Allah menghadirkan kembali kata-kataku padanya semasa ia masih kecil dulu.

Aku menangis hingga pingsan, setelah aku sadar, aku berada di RS dan aku meminta utk melihat anakku. Ketika melihatnya, aku seakan mendengar suara yg berkata,

"INI DOAMU KAN? Sudah AKU kabulkan! Setelah sekian lama engkau berdoa, sekarang Aku akan mengambilnya!"

Ketika itu, jantungku seakan berhenti berdetak. Anakku menghembuskan nafasnya yg terakhir. Aku berteriak dan menangis sambil berkata,

"Ya Allah! Selamatkanlah anakku! Jangan pergi nak.."

Seandainya, lidah ini tidak mendoakan kejelekan 25 tahun yang lalu...!

Andaikan..! Andaikan..! Andaikan..! Tetapi kalimat ‘andaikan’ ini tak berguna lagi sekarang ini..

Cerita ini dari satu kisah nyata! Pesanku pada para IBU. Jangan sekali-kali terburu-buru mendoakan KEBURUKAN anakmu ketika kamu sedang marah...!!!

Berlindunglah kepada Allah dari godaan iblis. Jika kamu ingin memukulnya, pukul sajalah, tapi jangan kamu mendoakannya dengan yg bukan2 sehingga kamu akan menyesal sepertiku...!!!!

Sungguh aku menulis ini dengan airmataku yang turut mengalir.

Wahai anakku..! Aku rela rohku turut bersamamu..! Hingga aku boleh beristirahat dari kepedihan yang aku rasakan setelah kepergianmu...

Tolong sebarkan cerita ini kepada semua wanita..! Doakanlah yg baik-baik saja untuk anak-anak ! Doa itu pasti akan terjawab walaupun untuk sekian lama. Tunggulah dan Allah pasti mengabulkannya.

(Disadur dari tulisan seorang ibu di Malaysia)

2. Doa Ibu Membangkitkan Anaknya Yang Sudah Divonis Mati


Sementara itu kisah lain tentang kekeramatan doa dari seorang ibu juga terjadi dan sempat diabadikan dalam satu video yang menjadi viral di dunia maya. Dalam kisah ini, terjadi keajaiban yang hanya dapat terjadi atas kehendak Tuhan melalui doa seorang ibu. Seorang ibu yang melahirkan anak kembar tapi salah satu anaknya tidak bernafas sehingga dokter menyatakan ia meninggal.

Kemudian sang ibu mengangkat dan memeluk anaknya sambil berkata :
“apakah engkau tidur wahai anakku? Bangunlah nak … Bangunlah …”
Dengan sepenuh hati dan berlinangan air mata, sang ibu terus berusaha membangunkan anaknya disaksikan suami, dokter dan petugas medis.

“Bangunlah nak.. Bangunlah … Bangunlah..”
Dan, keajaiban pun terjadi.

Sang Anak mulai menggerakkan tangannya yang mungil lalu menangis kencang. Sang Ibu memeluk anaknya erat-erat seolah takut kehilangan, sementara suami, dokter dan petugas medis yang berada di ruangan itu terpana melihat kekuasaan Tuhan melalui kasih saying seorang ibu.

Subhanallah ..

Video dibawah ini adalah kesaksian tentang keajaiban dan kemujaraban doa ibu.


Kesimpulan

Demikian, dua kisah yang bertolak belakang tentang kekeramatan doa ibu kepada anak-anaknya. Karena ikatan batin yang begitu kuat diantara ibu dan anak, membuat doa ibu direstui Tuhan Yang Maha Esa sehingga terkabul dan menjadi kenyataan.

Kapan doa itu akan dikabulkan?

Semuanya mutlak kekuasaan Tuhan YME..

Dari kedua kisah diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa doa seorang ibu terhadap anak-anaknya sangatlah mujarab dan dikabulkan Tuhan. Namun, dibutuhkan kesadaran dan kebijaksanaan dari seorang ibu dalam mengucapkan kata-kata dan doa buat anak-anaknya.

Sebaiknya, hanya ucapan dan doa yang baik-baik saja bukan kutukan atau sumpah serapah yang akan membuat anak-anaknya menderita atau mengalami nasib seperti yang dikehendaki ibunya dalam ucapannya. Jika kutukan atau sumpah serapah yang keluar dari mulut seorang ibu maka hanya penyesalan yang akan terjadi.

Selain kisah diatas, masih banyak kisah tentang kekeramatan doa seorang ibu yang tidak pernah dicatat atau disebarkan sehingga tidak diketahui orang. Meskipun demikian, peran ibu melalui doa dan kasih sayangnya terhadap anak-anaknya akan membentu anak-anaknya menjadi orang yang baik, berguna bagi sesama dan sejahtera hidupnya.

Mari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita dengan menjaga lidah sehingga tidak keluar ucapan atau kutukan yang akan membuat kita menyesalinya kelak  karena seorang ibu adalah keramat bagi anak-anaknya bahkan menjadi “Pangeran Katon” atau Tuhan yang nyata dalam kehidupan anak-anaknya.

Baca Juga :

Tidak ada komentar