Majapahit : Kejayaan Nusantara Lama

Majapahit : Kejayaan Nusantara Lama - Mendengar nama Majapahit akan mengingatkan kita tentang kejayaan Nusantara lama, sejarah satu kerajaan besar yang menjadi cikal bakal berdirinya Negara Indonesia atau Nusantara.

Bagi kita dan generasi yang terlahir pada abad ini, Majapahit dan KejayaanNusantara Lama hanya tinggal kenangan yang menjadi dongeng pengantar tidur seperti terdapat dalam syair lagu “Lestari” karya Gombloh yang dikumandangkan untuk memperingati hari Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kisah tentang Jaya Nusantara Lama
Tentrem, Karta Rahardja di sana

Selain itu, disamping situs-situs sejarah, banyak karya sastra baik berupa karya tulis, sandiwara radio dan film yang menceritakan kisah-kisah pada jaman Majapahit dan kejayaan Nusantara lama, mulai dari asal mula, tokoh-tokoh dan peristiwa – peristiwa penting yang terjadi pada masa itu.

Berikut ini adalah Karya Sastra yang menceritakan tentang kerajaan Majapahit dan kejayaan Nusantara lama.

  1. Tutur Tinular”, Karya S. Tijab, yang sangat populer di masyarakat dalam bentuk sandiwara radio lalu kemudian difilm-kan .
  2. Buku “Gajah Mada” karya Langit Kresna Hariadi.
  3. Buku “Majapahit : Sandyakala Rajawangsa” karya Langit Kresna Hariadi.


Karya sastra ini mengingatkan kita bahwa pada jaman dahulu sudah ada satu kerajaan besar bernama Majapahit dan sebagai bangsa yang besar kita tidak boleh melupakan sejarah.

Berikut ini adalah kisah tentang sejarah Majapahit.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini termasuk kerajaan kuno di Indonesia yang berdiri pada tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M), anak Lembu Tal  dan cucu Mahisa Cempaka, yang menjadi menantu Kertanegara, Raja Singosari yang terakhir.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 yaitu pada masa kekuasaan Hayam Wuruk (1350-1389 M) yang didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364 M). Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.

Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lainnya di Semenanjung Malaya, Borneo, Sumatera, Bali, dan Filipina. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan untuk membuktikan keberadaan Majapahit adalah Serat Pararaton (“Kitab Raja-Raja”) dalam bahasa Kawi dan Nagarakertagama dalam bahasa Jawa Kuno.

Pararaton banyak menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari negeri Tiongkok dan negara-negara lain.

Asal Mula Berdirinya Majapahit

Asal mula Kerajaan Majapahit diceritakan bahwa sesudah Singasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, seorang penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan bernama Meng Chi ke Singasari yang menuntut upeti.

Kertanagara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir, marah dan menolak untuk membayar upeti lalu merusak wajah utusan tersebut serta memotong telinganya. Kublai Khan pun menjadi marah lalu mengirimkan ekspedisi besar ke Jawa pada tahun 1293 M untuk menaklukkan Singasari.

Namun ketika Singasari mengirimkan segenap prajuritnya ke Pamalayu, Jayakatwang, Adipati Kediri yang juga besan Kertanegara, berkhianat dengan menyerbu Singasari lalu membunuh Kertanagara. Raden Wijaya dan ketiga putri Kartanegara berhasil meloloskan diri lalu meminta perlindungan Arya Wiraraja, Adipati Sumenep.

Atas saran dari Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi Hutan Tarik. Ia membuka hutan itu lalu membangun desa baru yang diberi nama Majapahit. Nama itu diambil dar “buah maja” dan “rasa pahit” saat memakan buah tersebut.

Majapahit : Kejayaan Nusantara Lama
Buah Maja

Ketika pasukan Mongolia tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongolia untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah Kediri dapat dikalahkan, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutunya sehingga pasukan Mongolia tercerai berai lalu kembali ke negaranya.

Tanggal kelahiran kerajaan Majapahit pada tanggal 10 November 1293 adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana.

Masa Awal Kerajaan Majapahit

Pada masa awal pemerintahannya, Majapahit menghadapi banyak masalah, apalagi ketika prajurit Singasari yang dikirimkan ke manca Negara kembali dengan membawa upeti. Salah satu upeti tersebut adalah Dara Petak, seorang putri dari negeri Cempa yang menjadi istri Raden Wijaya, padahal Raden Wijaya sudah memiliki tiga orang istri, putri Kertanegara.

Sehingga terjadi gesekan antara orang-orang Singasari dengan orang-orang yang memanfaatkan Dara Petak untuk mendapatkan kekuasaan. Beberapa orang kepercayaan Raden Wijaya yang berjasa membantu mendirikan Majapahit seperti Ranggalawe, Sora, dan Nambi menjadi korban intrik politik sehingga dianggap memberontak.

Namun ternyata Mahapatih Halayudha-lah yang melakukan konspirasi (persekongkolan) untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja. Hal itu ia lakukan agar dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemenintahan. Namun, setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha dltangkap dan dipenjara, lalu dihukum mati.

Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309 M. Anak dan penerus Raden Wijaya, Jayanegara adalah penguasa yang jahat dan tidak bermoral. Ia memiliki nama kecil Kala Gemet, yang berarti “penjahat lemah”, Tahun 1328 M. Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Ra Tanca.

Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi Ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tnibhuwana, Kerajaan Majapahit berkembang menjadi Iebih besar dan terkenal. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350 M. Kepemimpinannya pun dilanjutkan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Masa Keemasan Kerajaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut sebagai Rajasanagara. Ia memerintah Majapahit dan tahun 1350-1389 M. Majapahit mencapal puncak kejayaannya dengan bantuan Mahapatihnya, Gadjah Mada. Di bawah perintah Gadjah Mada (1313-1364 M), Majapahit menguasai Iebih banyak wilayah.

Pada tahun 1377 M, beberapa tahun setelah kematian Gadjah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang, menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Selain Gadjah Mada, Majapahit juga memiliki jendral yang juga terkenal bernama Adityawarman. Ia terkenal karena penaklukkannya di Minangkabau.

Menurut Kakawin Nagarakertagama Pupuh Xlll-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian Kepulauan Filipina. Namun, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tidak berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang berupa monopoli oleh raja.

Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok.

Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah ketika terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 M, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Terjadi pula pergantian raja yang diperdebatkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar oleh seorang bangsawan pada 1468 M.

Kerajaan Majapahit berakhir pada tahun 1400 Saka atau 1478 M. Hal ini tampak pada candrasengkala (penanda tahun) yang berbunyi “sirna ilang kertaning bumi” yang berarti “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Pada tahun tersebut digambarkan gugurnya Bhre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana.

Kemunduran Kerajaan Majapahit terjadi pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. Pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan Islam berdiri yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul dibagian barat Nusantara.

Masuknya Islam dan berdirinya kerajaan Demak melalui Raden Patah, anak Brawijaya V dibantu Wali Songo,  mengakhiri kejayaan kerajaan Majapahit.

Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis, dan Italia menjelaskan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

Namun Demak pun tidak bertahan lama karena terjadi perebutan kekuasaaan antara keturunan Raden Patah dengan Arya Penangsang. Demak runtuh digantikan Pajang, Pajang pun runtuh digantikan Mataram Islam. Hingga sekarang Majapahit, menyisakan kerajaaan yang berada si Solo dan Yogyakarta.

Demikian uraian tentang Kerajaan Majapahit : Kejayaan Nusantara Lama, semoga bermanfaat.

Referensi:
•    Hendarsah, Amir. 2010. Cerita Kerajaan Nusantara Populer. Yogyakarta: Jogja Great Publisher.
•    Babad Tanah Jawa
•    Langit Kresna Hariyadi, “Gajah Mada”, “Bergelut dalam Tahta dan Angkara”

Tidak ada komentar