The Sixth Sense, Sebuah Apresiasi Film Misteri

The Sixth Sense – Indera keenam adalah indera diluar panca indera manusia. Jika panca indera  digunakan untuk mendapatkan informasi tentang dunia sekitar yang bersifat fisik maka indera keenam digunakan untuk mendapatkan informasi yang bersifat non fisik atau gaib. Indera keenam adalah salah satu misteri kehidupan yang ada dalam diri manusia.

Tidak semua orang mampu memberdayakan indera keenamnya meskipun semua manusia dibekali Tuhan dengan indera itu. Hanya sebagian kecil orang yang memiliki indra keenam karena bakat atau bawaan lahir atau karena latihan / menjalani laku tertentu atau karena suatu kejadian yang membuat indera keenamnya menjadi tajam.

Menurut Wikipedia, "Indera keenam berperan sebagai indera untuk menangkap informasi tentang dunia sekitar yang tidak bisa diperoleh dengan indera biasa. Dalam bahasa Inggris, indera keenam dikenal dengan istilah sixth sense. Adapun dalam istilah teknis parapsikologi, indera keenam dikenal dengan istilah Extra Sensory Perception atau disingkat ESP.”

Namun, apakah mereka yang memiliki indera keenam merasa senang dengan kelebihan atau berkah pemberian Tuhan itu?

Pada awalnya mereka menolak atau bahkan berusaha menghilangkannya namun setelah mereka menyadari dan memahami kelebihan itu mereka bisa menerima lalu memanfaatkan kelebihannya untuk membantu orang lain.

Awalnya mereka akan merasa terganggu atau ketakutan karena melihat penampakan hantu-hantu atau mahluk gaib lainnya dengan wujud yang menyeramkan. Karenanya mereka berperilaku menyimpang dari kebiasaan yang umumnya dilakukan manusia biasa sehingga orang-orang seperti itu cenderung bersikap aneh, suka menyendiri dan lain sebagainya. Akibatnya mereka dikucilkan dalam pergaulan, diejek, dipermalukan bahkan di aniaya oleh teman-temannya.

Seperti yang di alami Cole, seorang bocah kecil dalam film ‘The Sixth Sense’, yang akan kita bahas kali ini.


Sinopsis

Film yang mendapatkan nominasi Best Picture di Oscar ini menjadikan The Sixth Sense sebagai film horor keempat setelah sebelumnya The Silence of The Lambs, Jaws, dan The Exorcist mendapatkan nominasi itu. The Sixth Sense juga berada di 89 film Terbaik Sepanjang Masa, versi The American Film Institute untuk film yang direlease antara tahun 1997 sampai 2005 (Sumber : IMDB).



Film ini bercerita tentang seorang psikiater anak, Dr. Malcolm Crowe (Bruce Willis).

Dr. Crowe sangat mencintai profesinya dan sangat menyukai anak kecil, sebagian besar waktunya ia habiskan untuk mendampingi anak yang membutuhkan perhatian khusus. Tidak jarang, Dr. Crowe harus mengorbankan waktunya bersama istrinya (Anna). Pengorbanan yang sudah dilakukan Dr. Crowe ternyata tidak sia-sia. Ia mendapatkan sebuah penghargaan dari pemerintah atas prestasinya dalam mendampingi anak-anak itu.

Pada malam saat Dr. Crowe merayakan kesuksesan itu bersama istrinya, Vincent Gray menyelinap masuk ke dalam rumah Dr. Crowe. Semasa kecilnya, Vincent adalah salah satu pasien Dr. Crowe.

Malam itu, Vincent dalam kondisi depresi berat. Vincent menuntut janji Dr. Crowe karena Dr. Crowe pernah berjanji untuk menyelamatkan Vincent dari rasa takut yang dialamnyai sejak kecil. Aksi Vincent berakhir dengan melukai Dr. Crowe dan menembak kepalanya sendiri hingga tewas.

Setelah peristiwa penembakan itu, Dr. Crowe kembali menerima seorang pasien anak laki-laki berusia 8 tahun yang bernama Cole Sear (Haley Joel Osment). Cole memiliki masalah psikis yang sama dengan Vincent.

Karena merasa bersalah dan gagal menolong Vincent, kali ini Dr. Crowe bertekad untuk menolong Cole. Crowe berusaha menjalin hubungan yang dekat dengan Cole, mengajaknya berbicara agar Cole mau bercerita tentang masalah yang dihadapi. Tapi itu tidak mudah karena Cole yakin kalau Dr. Crowe tidak mempercayainya dan tidak bisa menolongnya.

Dirumahnya, Cole selalu bersembunyi di dalam tenda yang penuh berisi patung dari gereja ketika hantu-hantu datang menampakkan diri padanya. Kejadian demi kejadian aneh datang menghantui Cole, Ibunya, seorang single parent, merasa bingung melihat apa yang terjadi pada anaknya.

Suatu ketika ibu Cole melihat garis-garis biru pada tubuh anaknya, ia menyangka itu adalah perbuatan teman-teman Cole sehingga ia menghadap guru Cole di sekolah untuk menanyakan siapa yang menganiaya anaknya. Namun jawabannya, tidak ada seorang pun di sekolah yang melakukannya.

Saat ditanyakan kepada anaknya, Cole hanya diam dan menangis sedih, takut jika ibunya tidak mempercayai perkataannya. Bahkan di kejadian lain, Cole dituduh ibunya menyembunyikan anting-anting warisan neneknya. Meskipun Cole sudah menjawab sejujurnya bahwa neneknyalah yang telah menyembunyikan anting itu, namun ibunya tidak percaya.

Hingga sebuah insiden yang terjadi di sebuah pesta ulang tahun temannya, Cole disekap dalam sebuah ruangan kecil yang penuh dengan hantu, Cole ketakutan hingga menjerit-jerit sampai Ibunya datang menolongnya. 

Cole kemudian memberi tahu Dr. Crowe kalau ia dapat melihat orang-orang yang sudah mati. Seperti dalam ucapannya, “I See Dead People.”

Awalnya Dr. Crowe menganggap Cole hanya berhalusinasi. Tapi, Dr. Crowe akhirnya mempercayai perkataan Cole setelah mendengar rekaman kaset sesi terapi milik Vincent. Dalam kaset itu, Dr. Crowe mendengar seseorang yang sudah mati dan berbicara dalam bahasa Latin kepada Vincent.

Sementara itu, Dr. Crowe merasa komunikasi antara dia dan Anna terputus karena kesibukannya. Dr. Crowe juga menemukan beberapa perubahan pada Anna. Anna mulai mengkonsumsi obat penenang dan sering memutar kembali rekaman video pernikahan mereka. Tetapi Dr. Crowe bisa mengerti kalau semua itu karena kesalahan dirinya yang lebih mementingkan profesinya. Hingga Dr. Crowe mendapati Anna dekat dengan rekan sekerjanya.

Melihat kondisi rumah tangganya yang terancam, Dr. Crowe memutuskan mundur dari rencananya untuk menolong Cole. Tapi Cole meminta Dr. Crowe untuk tetap berusaha menolongnya karena ia merasa hanya Dr. Crowe yang bisa membantunya.

Pada akhir cerita, Cole mau berkomunikasi dan membantu hantu-hantu dengan menyampaikan pesan kepada keluarganya.

Cole juga dapat meyakinkan ibunya bahwa ia dapat melihat hantu dan menjelaskan bahwa yang mencuri anting-anting ibunya adalah neneknya bahkan Cole bisa menceritakan peristiwa yang terjadi antara ibu dan neneknya meskipun ia tidak pernah mendengar cerita itu.

Kemudian Cole memberitahu Dr. Crowe agar dapat berkomunikasi dengan istrinya sehingga Dr. Crowe akhirnya menyadari bahwa dirinya sudah meninggal saat terjadi peristiwa penembakan yang dilakukan Vincent. Dan dirinya adalah salah satu hantu yang dilihat Cole.

Apresiasi

The Sixth Sense atau indera keenam tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja namun juga anak-anak, seseorang seperti Cole bisa kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Mungkin orang lain atau anak kita sendiri.
Sebagai orangtua kita harus mengamati dan mempelajari apa yang tengah dialami dan dirasakan oleh anak-anak kita dengan membaca tanda-tandanya lalu segera mengambil tindakan yang terbaik baginya.

Satu hikmah yang bisa diambil dari film The Sixth Sense adalah pentingnya komunikasi. Dengan komunikasi kita bisa menjaga suatu hubungan agar tetap baik. Dalam komunikasi kita membutuhkan kepercayaan jika tidak akan terjadi kegagalan komunikasi.

Komunikasi antara Cole dan Ibunya

Ibu Cole tidak tahu jika anaknya memiliki indra keenam yang membuatnya bisa melihat hantu sehingga ia menuduh anaknya berbuat salah, seperti memindahkan barang-barang dirumah lalu membuatnya berantakan. Padahal itu bukan perbuatan Cole, meskipun anak itu sudah berusaha meyakinkan ibunya.

Komunikasi diantara keduanya gagal.

Hingga saat mereka berdua berada di dalam mobil yang terjebak kemacetan, Cole memberitahu ibunya bahwa yang mengakibatkan kemacetan adalah kecelakaan yang membuat seorang pengendara sepeda tewas. Dan, hantunya sedang berada di dekat Cole.

Ibunya ragu namun ketika Cole menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami ibunya dan hubungan ibunya dengan neneknya, barulah sang ibu percaya, karena ibunya tidak pernah menceritakan hal itu kepada Cole.

Komunikasi Cole dan Hantu-hantu Yang Mendatanginya.

Pada awalnya Cole takut dan tidak percaya kepada hantu-hantu yang mendatanginya. Cole merasa hantu-hantu itu datang hanya untuk menakut-nakuti dan menyakitinya saja. Padahal hantu-hantu yang menemui Cole memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada keluarganya, karena tidak bisa menyampaikan sendiri, mereka minta tolong kepada Cole.

Setelah Cole memberanikan diri lalu mencoba berkomunikasi dengan hantu-hantu itu, maka mereka tidak lagi mengganggunya. Jika tidak minta tolong untuk menyampaikan pesan, mereka hanya datang untuk mengatakan keberadaannya dan penyebab kematiannya saja.

Komunikasi Dr. Crowe dan Istrinya

Salah satu dialog Cole dengan Dr. Crowe mengatakan: "Saya banyak melih6at orang yang sudah mati. Hampir sepanjang waktu. Mereka sudah mati tapi tetap merasa belum mati".

Hal ini merupakan satu pernyataan bahwa sebenarnya Dr. Crowe sudah mati namun dia merasa belum mati. Sehingga Dr. Crowe selalu gagal menjalin komunikasi dengan istrinya.

Setelah Cole memberitahu caranya yaitu dengan membisikkan pesan pada saat istrinya tidur, barulah Dr. Crowe dapat memberitahukan keberadaannya kepada istrinya. Dan saat itu juga, Dr. Crowe menyadari jika dirinya sudah mati.

Demikian synopsis dan apresiasi film The Sixth Sense dalam kacamata misteri, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang dunia misteri. Jika ada kesalahan dan kekurangannya, saya mohon maaf sebesar-besarnya.

Wasalam.

Jika anda ingin menyaksikan kembali film The Sixth Sense ini silahkan putar video dibawah ini.



Tidak ada komentar