Misteri Mati Suri

Misteri Mati Suri – Semua yang hidup pasti akan mati. Itulah Sunatullah atau hukum alam yang terjadi di dunia ini. Seperti kelahiran, kematian adalah misteri yang merupakan rahasia Tuhan. Namun, bagaimana jika seseorang mati lalu hidup lagi atau yang disebut Mati Suri?


mati suri

Mati suri adalah salah satu fenomena dalam diri manusia yang masih banyak diperdebatkan. Mati suri adalah keadaan seseorang yang sudah dianggap tak bernyawa karena denyut nadi dan napas yang tak bisa ditemukan lagi dalam diri seseorang. Banyak yang percaya bahwa mati suri adalah cara lain dari Yang Maha Kuasa untuk mengingatkan, menyelamatkan dan memberi kesempatan kepada manusia.

Banyak cerita misteri yang mengisahkan pengalaman dari orang yang pernah mengalami mati suri seperti ada yang merasa berada di lorong gelap yang terdapat cahaya terang di ujungnya. Ada pula yang merasa dirinya keluar dari tubuhnya sendiri. Namun hingga kini ilmu kedokteran belum dapat mengungkapkan rahasia di balik mati suri maupun kebenaran dari pengalaman tersebut.

Berikut ini adalah kisah nyata yang dialami oleh teman penulis sendiri, sebut saja namanya Brodin yang  pernah merasakan bagaimana mati suri itu.

Pada Tahun 2006, Bulan April tepatnya tanggal 6, Brodin, 35 tahun, seorang wiraswasta, mengalami kecelakaan yang membuatnya mati suri selama 60 menit dan merubah kepribadiannya menjadi orang yang lebih baik.

Begini ceritanya.

Brodin adalah seseorang yang sedang menanggung banyak permasalahan hidup. Rumah tangganya berantakan, usahanya mengalami kebangkrutan dan tanggungan hutang yang menumpuk.

Akhirnya Brodin meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke Balikpapan, mencoba peruntungan serta memulai kehidupan baru.  Setelah beberapa bulan berada di Balikpapan, perlahan ekonominya membaik sehingga dapat melunasi hutang-hutangnya dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya.

Namun perilaku buruknya muncul kembali seiring dengan peningkatan ekonominya. Pengaruh pergaulan dan masalah rumah tangga yang tak kunjung usai membuatnya masuk kembali dalam kehidupan malam, minum-minuman keras, diskotik, panti-panti pijat dan kehidupan malam lainnya.

Hingga suatu hari, dalam keadaan mabuk minuman keras, ia mengendarai sepeda motornya, Suzuki 2 tak, dengan kecepatan tinggi.

Bahkan saat melewati jalan menurun, ia tidak mengurangi kecepatannya. Tiba-tiba dari arah berlawanan, sepeda motor Harley Davidson melaju dengan kecepatan tinggi pula dan mengambil jalan yang dilewati Brodin.

“Bruak ...” tabrakan tak terelakkan lagi.

Brodin terpental tinggi dan dan jatuh dengan kepala dibawah menghantam trotoar. Helm teropong yang dikenakannya pecah menjadi dua bagian. Kemudian kegelapan menyelimuti dirinya.

Tiba-tiba dia mendapati dirinya disamping sosok tubuh yang sudah tidak bergerak. terbaring kaku di tengah jalan.

“Lho ini kan aku.” Batinnya setelah mengamati tubuh yang membujur itu, baju dan celana yang dikenakannya robek sana-sini namun tidak ada setetes darah yang keluar.

Tidak lama kemudian orang-orang datang menolongnya, seseorang memeriksa denyut nadi dan pernafasannya lalu orang itu menarik nafas panjang.

“Mati.” Katanya kepada teman-temannya. Mereka lalu menggotong tubuh Brodin ke pinggir jalan dan menutupinya dengan lembaran koran.

Brodin melihat semua kejadian itu dengan jelas.

“Aku sudah mati?”

“Terus aku ini siapa dan yang terbaring di sana sana itu siapa?” sambil meraba-raba tubuhnya.

Beberapa saat dia belum menyadari jika ia sudah mati. Dan ketika yakin dirinya sudah mati, ia seperti ditarik kekuatan besar yang melemparkannya ke alam yang sama sekali asing baginya. Tidak ada bumi, tidak ada matahari dan langit, tidak tahu arah yang ada hanya kabut tipis disekeliling dirinya yang menghalangi pandangannya.

“Terus mau pergi kemana saya?”

Disini Brodin merasakan dirinya tidak berdaya  sama sekali, teman-teman dan kerabatnya tidak bisa membantunya. Hanya ia seorang diri. Harapan yang terbersit dalam hatinya adalah munculnya seseorang atau sesuatu yang menjadi penuntun dan pemandunya. Namun apa yang diharapkannya tidak datang.

Brodin duduk terkulai tak berdaya, seperti bayi yang hanya bisa menangis menunggu uluran tangan ibunya. Tiba-tiba ia teringat ibunya yang sudah lama meninggal, lalu ia memanggilnya, “Mak .. tolonglah anakmu ini.”

Dan tiba-tiba, dihadapannya seperti terpampang sebuah layar. Dalam layar itu tergambar dengan jelas perbuatan-perbuatan buruk yang pernah dilakukannya selama ini. Satu per satu peristiwa terpampang di layar itu, semua catatan buruknya.

Melihat itu, Brodin menangis meraung-raung menyesali perbuatannya dan memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Saat penyesalan dan permohonan ampunnya tulus keluar dari dasar hatinya, tiba-tiba sebuah kekuatan melemparnya kembali ke jasadnya.

Brodin sadar, lalu duduk. Orang-orang yang merubunginya serentak mundur menjauhinya. Mereka terkejut seperti melihat mayat hidup, Brodin yang sudah diperiksa dan dinyatakan sudah mati ternyata hidup lagi dan bangun kembali.

Brodin mengamati pakaiannya maka ia teringat kejadian yang menimpanya, sontak ia berdiri mencari orang yang menabraknya. Ternyata orang yang menabraknya masih temannya sendiri atau orang yang dikenalnya, sehingga Brodin tidak memperpanjang urusannya.

Trauma

Sejak kejadian itu, Brodin yang sebelumnya seorang berandalan yang sering keluar malam menghabiskan waktu ditempat-tempat hiburan malam berubah menjadi seorang yang betah tinggal di rumah dan jarang keluar rumah. 

Kerusakan sepeda motornya sudah diperbaiki namun ia jarang mengendarainya, jangankan mengendarai sendiri, dibonceng pun ia tidak mau. Ia takut.

Hampir satu tahun Brodin dilanda trauma. Dan selama itu ia tidak pernah keluar rumah.

Mampu melihat mahluk halus

Setelah peristiwa yang dialaminya, Brodin menjadi orang yang lebih baik jika dibandingkan dengan sebelum mengalami kecelakaan. Setiap ada keinginan untuk melakukan perbuatan-perbuatan buruk, bayangan peristiwa itu melintas kembali dalam ingatannya sehingga ia mengurungkan niatnya.
Dan sejak itu, ia bisa melihat mahluk gaib baik yang berada di rumahnya maupun yang datang atau melewati rumahnya.

Sebelum kecelakaan yang menimpanya, ada beberapa kecelakaan yang terjadi di jalan yang sama, yang merenggut nyawa. Salah satunya adalah seorang pelajar putri salah satu SMA di Balikpapan. Menurut penduduk setempat, jalan itu memang sering terjadi kecelakaan yang memakan korban.

Suatu malam, saat berbaring di lantai rumah kontrakannya. Brodin mendengar pintu rumahnya diketuk orang, namun saat pintu dibuka tidak ada seorang pun berada di depan pintunya. Kejadian itu terulang tiga kali. Kali terakhir, Brodin terkejut ketika di depan pintunya berdiri seorang perempuan dengan baju compang-camping dan wajah berlumuran darah. Brodin ketakutan lalu menutup pintunya.

Namun keesokan harinya perempuan itu datang lagi, besoknya lagi dan lagi hingga brodin memberanikan diri untuk bertanya. Ternyata perempuan itu minta tolong agar Brodin menyampaikan pesan kepada keluarganya agar mengirim doa dan membuat hajatan kecil untuknya.

Ketika keinginan itu belum dipenuhi oleh Brodin, arwah perempuan itu selalu datang dan mengetuk pintu rumahnya. Dan ketika permintaannya dipenuhi Brodin, arwah perempuan itu sudah jarang lagi mengganggunya.

Namun satu gangguan hilang gangguan lain datang lagi, arwah-arwah yang lain bergantian mengunjungi Brodin untuk minta pertolongan.

Bisa mengobati orang sakit

Pada suatu hari, seorang teman perempuan Brodin, Tari namanya, datang menengoknya. Pipinya bengkak sebesar kepalan tangan, ternyata giginya sakit, karena diabaikan akhirnya terjadi peradangan di gusinya.
Disamping menengok Brodin, Tari minta tolong agar brodin mengobatinya. Karena menurut cerita, orang yang pernah mengalami mati suri itu bisa mengobati orang sakit.

Brodin bingung, karena ia selama ini ia tidak mempunyai kemampuan itu. Namun karena didesak terus akhirnya Brodin berusaha mengobatinya. Brodin meniru cara pengobatan seperti yang dilihatnya di televisi yaitu dengan membuka telapak tangannya lalu diarahkan ke bagian tubuh orang yang sakit tanpa menyentuhnya.

Tiba-tiba tangan Brodin seperti disengat listrik ratusan watt, sampai-sampai ia mengibaskan tangannya karena kesakitan. Dicobanya lagi, sengatan listrik dan rasa sakit ditangannya berkurang. Diulanginya lagi sampai rasa sakit ditangannya tidak terasa lagi.

Keesokan harinya Tari datang lagi dengan membawa kue dan makanan, pipinya sudah kembali normal, bengkaknya sudah kempes dan giginya sembuh.

Sejak itu, teman-teman Brodin yang sakit sering datang minta diobati.

Demikian pengalaman Brodin yang pernah mengalami mati suri, sekarang Brodin lebih banyak beribadah dan mengamalkan anugerah yang diterimanya.

wasalam

Tidak ada komentar