Misteri dan Fakta Dibalik Kapal Mary Celeste

Misteri dan Fakta Dibalik Kapal Mary Celeste – Kisah hilangnya penumpang pada sebuah kapal di lautan luas memang sering terjadi namun apa yang menjadi penyebabnya masih belum terungkap sehingga tetap menjadi misteri sebelum ditemukan kebenarannya. Demikian juga dengan yang terjadi pada kapal Mary Celeste saat ditemukan tanpa penumpang di selat Gibraltar pada tanggal 5 Desember 1872 sekitar pukul 1 siang.

Kisah hilangnya penumpang kapal Mary Celeste yang kemudian menjadi kapal hantu,  memang terjadi sudah lama sekali namun kisah dan misterinya hingga kini masih menjadi perbincangan orang ditambah dengan bumbu-bumbu misteri sehingga terkesan lebih menyeramkan. Dan, kisah misteri ini sudah sering diceritakan lewat media maupun film serta banyak yang mengulasnya dalam berbagai artikel.

Misteri dan Fakta Dibalik Kapal Mary Celeste

Bagi anda yang belum mengetahui kisah ini secara detail, maka spot-mistery mencoba mengulasnya kembali baik dari sisi misteri dan fakta dibalik hilangnya penumpang kapal Mary Celeste termasuk urutan peristiwa dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat menjadi pemecahan misterinya.

Sejarah Mary Celeste

Mary Celeste adalah nama sebuah kapal dagang dari New York dengan panjang sekitar 31 meter dan dibangun oleh sebuah perusahaan Kanada. Pada awalnya, kapal ini diberi nama Amazon,  memiliki berat 282 ton dan kepemilikannya didaftarkan di New York atas nama tiga orang, yaitu James H Winchester, Sylvester Goodwin dan Benjamin Spooner Briggs.

Sejak awal, kapal ini dianggap sebagai kapal pembawa nasib buruk atau kesialan karena banyak terjadi peristiwa sial dan merenggut nyawa dimana kapten pertamanya, seorang pria Skotlandia bernama Robert McLellan terkena Pneumonia dan meninggal hanya sembilan hari setelah memimpin kapal.

Kejadian buruk lainnya menimpa John Nutting Parker, yang menjadi kapten kapal berikutnya, tanpa sengaja mengalami kecelakaan, menabrak sebuah kapal nelayan sehingga kapal itu harus kembali ke galangan untuk diperbaiki. Saat berada di galangan kapal, tiba-tiba muncul api dan membakar bagian tengah kapal. Peristiwa ini membuat kapten Parker kehilangan jabatannya sebagai kapten kapal.

Kemudian saat sedang berlayar di laut Atlantis, kapal Amazon mengalami kecelakaan lagi, juga menabrak sebuah kapal lain di selat Inggris dan menyebabkan kapten yang baru juga dipecat.

Setelah mengalami beberapa kejadian buruk, pada tahun-tahun berikutnya, kapal ini mulai memberikan keuntungan bagi pemilik barunya saat digunakan untuk membawa berbagai macam barang melewati Hindia Barat, Amerika Tengah hingga Amerika Selatan.

Namun keberuntungan tersebut tidak berlangsung lama, pada tahun 1867, kapal ini dihempaskan badai sampai ke teluk Glace. Lalu pemiliknya menjualnya dengan harga $11.000 (sekitar $160.000 saat ini) kepada James H Winchester dari New York. Mr.Winchester lalu mengganti nama kapal itu menjadi Mary Celeste.

Sang pemilik baru juga memecah kepemilikan kapal ini menjadi 64 lembar saham. Benjamin Spooner Briggs, seorang pelaut berpengalaman, membeli sebagian dari saham tersebut dan kemudian diangkat menjadi kapten Mary Celeste.

Saat berada dibawah kepmimpinan Kapten Briggs inilah, semua misteri yang menyelimuti kapal Mary Celeste mulai terjadi.

Awal Misteri

Misteri yang menyelimuti kapal Mary Celeste bermula saat kapal ini, pada tanggal 5 November 1872, di bawah pimpinan Kapten Briggs, berlabuh di New York dan mengambil kargo berupa 1.701 barel alkohol yang bernilai sekitar $35.000 (sekitar $513.000 uang saat ini) untuk dimuat ke kapal.

Rencananya, kapal Mary celeste memulai perjalanan dari Staten Island, New York, menuju Genoa, Italia. Penumpang kapal ini, Selain kapten dan tujuh orang awak, juga mengangkut dua penumpang lainnya yaitu istri Kapten Briggs yang bernama Sarah dan putri kecil mereka yang baru berusia dua tahun bernama Sophia Mathilda sehingga total penumpang kapal itu ada 10 orang.

Kapten Briggs sempat berbincang-bincang dengan David Reed Morehouse, teman lamanya yang juga merupakan kapten dari kapal dagang Inggris, Dei Gratia, sebelum kapal Mary Celeste meninggalkan New York. Ternyata, kedua kapten kapal itu memiliki tujuan pelayaran yang hampir sama, yaitu menuju laut Atlantik melewati selat Gibraltar menuju Mediterania.


Akan tetapi, Kapal Dei Gratia masih harus menunggu muatan kapalnya tiba lebih dahulu sehingga Mary Celeste berlayar terlebih dahulu pada tanggal 7 November 1872. Dan, Dei Gratia menyusul 8 hari setelahnya.

Dei Gratia Menemukan Mary Celeste Tanpa Awak

Pada tanggal 5 Desember 1872, sekitar jam 1 siang, setelah Dei Gratia berlayar selama kurang lebih tiga minggu, seorang awak bernama John Johnson melihat ada sebuah kapal yang berjarak sekitar 5 mil di depannya. Saat itu, posisi Dei Gratia berada sekitar 600 mil sebelah barat Portugal.

Misteri dan Fakta Dibalik Kapal Mary Celeste

Setelah mengamati kapal tersebut, Johnson segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kapal itu, dimana posisinya menyimpang dan layarnya terlihat sedikit robek. Kemudian, Johnson segera menghubungi perwira kedua kapal bernama John Wright yang kemudian menghubungi Kapten.

Dei Gratia mencoba mendekati, ternyata kapal itu adalah Mary Celeste. Sehingga Kapten Morehouse terheran-heran karena jika menurut jadwal, seharusnya Mary Celeste sudah tiba di Italia.

Kemudian kapal Dei Gratia mendekati Mary Celeste hingga jarak 400 yard lalu mengamatinya selama beberapa lama.  Lalu, awak kapal Dei Gratia yang bernama Oliver Deveau memimpin sebuah tim kecil menuju ke atas kapal Mary Celeste.

Keadaan Mary Celeste

Setelah berada di atas kapal, Deveau menemukan kapal dalam keadaan basah dan tidak menemukan satupun penumpang di dalamnya serta adanya banyak air di dek dan juga adanya air setinggi 1,1 meter di dalam palka. Meskipun kondisinya demikian, kapal ini masih dianggap normal dan layak berlayar.

Setelah diperiksa, ternyata semua dokumen kapal, kecuali catatan pelayaran kapten, telah hilang. Jam berhenti berfungsi dan kompasnya telah hancur, mungkin akibat jatuh, demikian pula, sekstan dan kronometer pelayaran juga hilang.

Sekoci untuk menyelamatkan diri juga tidak ditemukan di tempatnya. Setelah mengamiti jejak-jejak yang ada di sekitarnya, menunjukkan kalau sekoci itu dilepas dengan sengaja, akan tetapi, jas hujan yang digunakan untuk berjaga-jaga masih lengkap dan tidak dibawa ke dalam sekoci.

Jangkar kapal Mary Celeste juga tidak diturunkan, layar tidak dinaikkan dan kemudi tidak dikunci sehingga berputar dengan liar.

Sementara keberadaan kargo berupa 1.701 barel alkhol ditemukan masih dalam keadaan lengkap. Akan tetapi, ketika muatan itu dibongkar di Genoa, 9 tong barel ditemukan kosong. Dan, tidak terlihat adanya bekas kebocoran ataupun bau alkohol yang tercium keluar.

Misteri dan Fakta Dibalik Kapal Mary Celeste

Stok makanan yang rencananya digunakan selama enam bulan, juga masih terjaga dengan baik dan air bersih juga masih bisa ditemukan di atas kapal, sehingga sepertinya hanya sedikit sekali makanan yang dibawa ke atas sekoci.

Barang pribadi para kru dan barang berharga lainnya, semuanya juga tidak tersentuh sama sekali. Hal ini menunjukkan tidak adanya perampokan oleh bajak laut, lagipula tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terjadi di atas kapal.

Saat memasuki ruangan salah seorang awak Mary celeste yang bernama Albert Richardson, Deveau menemukan adanya beberapa tulisan yang terlihat seperti kalkulasi belum selesai. Yang menunjukkan kalau Richardson telah dipanggil dengan tiba-tiba.

Sementara di dalam kabin Briggs, Deveau tidak menemukan adanya catatan yang menunjukkan adanya kabar mengenai cuaca buruk.

Kemudian, Oliveur Deveau membawa Mary celeste menuju Genoa, tujuan yang tidak sempat diselesaikan oleh kapten Briggs. Kapal Mary Celeste mencapai Genoa sekitar 10 hari kemudian. Dan penyelidikanpun dilakukan oleh Vice Admiralty Court di Gibraltar untuk menentukan apa yang terjadi pada Mary Celeste.

Kemungkinan Yang Menjadi Penyebabnya

Peristiwa yang menimpa Mary Celeste telah menarik perhatian sejumlah besar orang sehingga banyak kemungkinan telah diajukan untuk menjelaskan peristiwa ini, mulai dari penculikan oleh alien, adanya lorong waktu, monster laut hingga misteri segitiga bermuda.

Selain kemungkinan diatas yang tidak dapat dengan mudah diterima oleh akal sehat, teori ilmiah lainnya juga patut dipertimbangkan.

Atas dasar kondisi kapal Mary Celeste, dimana tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di kapal atau adanya bercak darah serta tidak adanya barang berharga yang hilang, maka kemungkinan perampokan oleh bajak laut dan pemberontakan awak kapal tidak mungkin terjadi.

Sehingga kemungkinan yang masuk akal dan dapat terjadi adalah kemungkinan-kemungkinan berikut ini.

1. Pembunuhan oleh Kru Dei Gratia

Kemungkinan pertama, menurut beberapa penulis, para awak Mary Celeste dibunuh oleh awak Dei Gratia dengan tujuan sabotase atau untuk mengamankan hak kepemilikan kapal karena penemuan kapal itu.

Kemungkinan ini dianggap lemah dan dibantah karena Kapten Dei Gratia, David Moorehouse, merupakan teman lama kapten Briggs. Disamping itu, kapal Dei Gratia berlayar 7 hari setelah Mary Celeste sehingga tidak mungkin kapal ini bisa menyusulnya, kecuali ada orang-orang yang di selundupkan ke dalam kapal terlebih dahulu. 

Namun, penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas berwenang di Gibraltar juga tidak menemukan indikasi ini.

2. Penipuan Asuransi

Kemungkinan kedua, mengatakan adanya kemungkinan Kapten Briggs dan Kapten Moorehouse berkomplot untuk melakukan penipuan asuransi dan sesungguhnya kapten Briggs masih hidup dengan menggunakan identitas baru.

Namun teori ini juga dibantah karena hasil penggantian asuransi tidak akan cukup untuk membiayai hari tua mereka berdua.

3. Risiko Ledakan

Kemungkinan ketiga ini diajukan oleh James Winchester. Saat Mary Celeste ditemukan, 9 tong barel anggur ditemukan dalam keadaan kosong. Ini bisa terjadi karena 9 tong tersebut ternyata terbuat dari kayu oak merah, bukan kayu oak putih seperti yang lainnya. Kayu oak merah dikenal sebagai kayu yang berpori-pori besar dan gampang bocor.

Karena belum terbiasa, Kapten Briggs yang tidak pernah membawa barang berbahaya seperti alkohol mungkin telah memutuskan untuk meninggalkan kapal ketika mencium bau alkohol karena takut akan terjadinya ledakan.

Menurut sejarawan Conrad Byers, kemungkinan ini yang dianggap paling masuk akal.
Karena mengira akan terjadi ledakan maka Kapten Briggs memerintahkan untuk membuka lubang palka menimbulkan semburan uap kemudian menyuruh seluruh penumpang untuk meninggalkan kapal dengan segera.

Kemudian, Teori ini kemudian disempurnakan oleh ilmuwan dari Jerman, Eigel Wiese, yang meminta tim dari University College London untuk menciptakan eksperimen yang menunjukkan efek ledakan uap alkohol. Dalam eksperimen itu, terbukti kalau uap alkohol yang terbakar telah meledakkan lubang palka sehingga terbuka, namun ledakan itu tidak cukup kuat untuk merusak sekelilingnya.

Karena panik, kapten Briggs mungkin telah memerintahkan untuk meninggalkan kapal.
Dan, Teori Eiese ini dianggap sebagai argumen paling masuk akal dan bisa menjelaskan misteri dibalik kapal Mary Celeste.

Penutup

Demikian pembahasan spot-mistery tentang misteri dan fakta dibalik hilangnya kapal Mary Celeste yang terkenal sebagai salah satu kapal berhantu.

Sejak kejadian hilangnya penumpang Mary Celeste, kapal ini kemudian dijual oleh James Winchester dengan kerugian yang cukup besar, dan selama 13 tahun berikutnya, kapal itu berpindah tangan sebanyak 17 kali.

Karena berharap mendapatkan keuntungan, pada tanggal 3 Januari 1885, pemilik terakhirnya yang bernama GC parker berusaha menenggelamkan kapal itu di laut Karibia dengan cara membakarnya dalam usaha untuk menipu perusahaan asuransi. Dimana pada saat itu, kapal itu memuat kargo yang diasuransikan dengan nilai besar. Usaha penipuan ini diketahui dan GC parker pun dipenjara.

Akhirnya, setelah mengalami kerusakan yang cukup parah akibat terbakar, Mary Celeste diterlantarkan begitu saja dan dengan perlahan tenggelam ke dasar laut membawa pergi semua misteri yang menyelimutinya.

(wikipedia, maryceleste.net, history.noaa.gov, enigmablogger)

Artikel Lainnya :


Tidak ada komentar